Mataram, PT Nindya Karya (Persero) kembali ikut serta dalam penyelenggaraan seminar dan pameran Bendungan Besar yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB) atau Indonesia Committee on Large Dams (INACOLD) (25/5).
Kegiatan tahunan tersebut digelar pada tanggal 25 hingga 27 Mei 2018 yang bertempat di Hotel Lombok Raya Jl. Panca Usaha No. 11 Cilinaya Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Hadir sebagai undangan pembukaan acaran Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Indradjaja Manopol, DIrektur Pemasaran & Pengembangan Haedar A. Karim, Kepala Departemen Pemasaran, General Manager Wilayah IV Denpasar serta General Manager Wilayah II Jakarta & Surabaya.
Pada acara tersebut PT Nindya Karya (Persero) sebagai kontraktor yang turut berkontribusi dalam pembanguan bendungan besar di Indonesia menampilkan beberapa proyek bendungan seperti, Bendungan Titab, Bendungan Rotiklot, Bendungan Napungete, Bendungan Tanju & Mila, Bendungan Kuwil Kawangkowan, Bendungan Logung, Bendungan Karalloe, Bendungan Bendo, dll.
Dengan mengusung tema ”Tantangan Terkini Dalam Membangun dan Pengelolaan Bendungan” Diharapkan seluruh kontraktor dapat lebih peduli dan memperhatikan aspek teknis dan non teknis dalam pembangunan dan pengelolaan Bendungan. Dalam aspek teknis, bendungan harus aman secara struktural, hidrolis, aman dari rembesan, memperhatikan kondisi geologi dan material setempat. sementara dari aspek non teknis ialah, sebuah bendungan perlu memperhatikan estetika sehingga ramah dan dapat menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Anita Firmanti, menuturkan, potensi sumber daya air yang mencapai triliunan meter kubik per tahun tersebut tidak tersebar secara merata antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan ada wilayah yang sering dilanda kekeringan pada musim kemarau, dan ada wilayah yang sering dilanda banjir pada musim penghujan.
"Saat ini, Indonesia memiliki 231 bendungan, di mana jumlah tersebut masih sangat sedikit dibandingkan dengan potensi air yang dimiliki," kata Anita. Indonesia harus bekerja keras mengejar ketertinggalan jumlah bendungan yang belum sesuai dengan potensi sumber daya air yang mencapai 3,9 triliun meter kubik per tahun.
melalui kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam menghadapi segala bentuk tantangan dalam peningkatan kualitas pembangunan dan pengelolaan bendungan baik untuk bendungan air maupun bendungan limbah tambang. Selain itu, diharapkan semua pihak lebih memahami arti dan manfaat bendungan utuk kesejahteraan masyarakat.