Kendari (22/10) – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) berkesempatan langsung meresmikan Proyek Konsorsium PTPP dan NINDYA Jembatan Teluk Kendari didampingi Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Utama NINDYA Haedar A. Karim, dan Direktur Utama PTPP Novel Arsyad. Acara peresmian tersebut dilaksanakan di lokasi Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Konsorsium PTPP bersama Nindya Karya (Persero) dipercaya oleh Kementerian PUPR untuk mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Teluk Kendari yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 800 miliar. Proyek pembangunan Jembatan Teluk Kendari ini dikerjakan dengan masa pelaksanaan selama 5 (lima) tahun secara multiyears dengan masa pemeliharaan proyek selama 3 (tiga) tahun. Jembatan Teluk Kendari memiliki panjang bangunan dengan total 1.348 meter dimana jembatan tersebut memiliki 4 lajur dengan total lebar jembatan 20 meter. Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lingkup pekerjaan konstruksi, antara lain: pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 m), approach span (357,7 m), side span (180 m), bentang utama atau main span (200 m).
Dalam Sambutannya, Jokowi menyebutkan bahwa kehadiran Jembatan Teluk Kendari di Provinsi Sulawesi Tenggara akan berdampak positif bagi pengembangan Kota Kendari terutama di bagian selatan kota. Dengan dibangunannya Jembatan Teluk Kendari tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar terutama sebagai penunjang sistem jaringan jalan yang ada. Hal tersebut berguna dalam rangka proses percepatan pengembangan wilayah Kota Kendari. Selain itu, jembatan tersebut dapat memangkas waktu tempuh sekitar 30 (tiga puluh) menit dari Kota Lama menuju Poasia.
Jokowi juga menambahkan, dengan dibangunnya Jembatan yang menghubungkan teluk tersebut diharapkan dapat menjadi ikon (landmark) baru serta dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat di Provinsi Sulawesi Tenggara.