JAKARTA (20/9) - Nindya Karya menyelenggarakan pelatihan dan Sertifikasi Qualified Risk Governance Professional (QRGP) dalam rangka memperkuat pengelolaan risiko perusahaan. Berkolaborasi dengan CRMS Indonesia dan LSP MKS, kegiatan ini dilaksanakan di Aula lantai 9 gedung Nindya Jakarta.

Pelatihan dan Sertifikasi QRGP diikuti oleh manajemen puncak (Direksi, BOD-1 dan BOD-2) yang berperan sebagai Risk Owner di tatanan strategis, serta pihak pengawas (Dewan Komisaris) yang berperan sebagai pemantauan efektivitas proses manajemen risiko yang dijalankan oleh perusahaan.

Direktur Utama Nindya Karya Moeharmein Zein Chaniago menyampaikan bahwa sertifikasi ini merupakan arahan Kementrian BUMN dalam memperkuat pengelolaan risiko di lingkungan BUMN.

”Sertifikasi dilakukan dengan tujuan agar pengelolaan risiko dikelola secara tersetruktur dengan baik.” Ujar Moeharmein.

Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Sri Haryanto mengatakan pelatihan QRGP dilaksanakan agar manajemen atau pimpinan puncak lebih sigap dalam mitigasi risiko.

”Risiko tidak hanya bicara keamanan, tapi juga mengenai risiko yang mengganggu tercapainya tujuan.” Kata Sri.

Pelatihan QRGP yang mengacu pada Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko Berbasis SNI ISO 31000 ini diselenggarakan dengan 2 Batch yaitu pada 11 - 13 Oktober 2023 untuk Batch 1 dan 18-20 Oktober 2023 untuk Batch 2.

Pelatihan ini diharapkan dapat menciptakan inovasi dan improvisasi dalam melakukan mitigasi risiko dari ketidakpastian bisnis sekaligus menjadi media untuk menggali potensi dan peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan.