Nindya Karya perkuat keamanan informasi data perusahaan dengan me-launching Nindya Karya Computer Security Incident Response Team (NK-CSIRT). Nindya Karya yang sebelumnya mendapat predikat Terkelola oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam Assessment Cyber Security Maturity (CSM) dan Tingkat Maturitas Penanganan Insiden (TMPI) (20/6). Acara ini diselenggarakan secara hybrid di Aula Gedung Nindya lantai 9 dan disaksikan langsung oleh seluruh karyawan Nindya, perwakilan IT Holding Danareksa dan Perwakilan BSSN.

Dalam sambutannya, Ketua NK-CSIRT Andri Rohim menyampaikan bahwa, "saat ini Nindya Karya sudah siap untuk membentuk tim tanggap insiden siber, didukung dengan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi yang sudah diraih oleh Nindya juga dukungan dan asistensi dari tim BSSN."

Apresiasi juga dilayangkan oleh Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN Slamet Aji Pamungkas atas terbentuknya NK-CSIRT. Dengan adanya NK-CSIRT ini, memudahkan koordinasi dan konsolidasi baik saat masa perbaikan / pemeliharaan maupun saat terjadi kendala dalam pengamanan data perusahaan, sehingga dapat ditanggulangi secara cepat dan efisien.

"Nindya Karya adalah BUMN Karya pertama yang membentuk CSIRT dalam menanggulangi isiden keamanan siber," lanjutnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A. Karim, mengatakan bahwa Nindya berkomitmen dalam menjalankan bisnis perusahaan untuk menggunakan sistem berbasis IT. Pembentukan tim ini juga merupakan upaya Nindya dalam mendukung tranformasi digital dan menjaga keamanan data perusahaan.

Menutup kegiatan ini, NK-CSIRT mengajak jajaran BSSN untuk mengunjungi Control Room yang merupakan area untuk melakukan monitoring aktivitas bisnis dan operasional perusahaan secara real time.