Batam (25/10), PT Nindya Karya (Persero) kembali berpartisipasi dalam penyelenggaraan Seminar & Pameran Komite Nasional Indonesia untuk Bendungan Besar (KNIBB) dengan menampilkan beberapa proyek Bendungan unggulan seperti Bendungan Rotiklot, Napun Gete, Tanju Mila, Kuwil Kawangkoan, Titab, Logung, Pamukkulu, Temef, Karalloe dan Bendungan Komering II (Tiga dihaji).

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Irjen Widiarto, Dirjen Sumber Daya Air yang juga menjabat Ketua KNIBB Hari Suprayogi, Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Indradjaja Manopol dan Direktur Pemasaran & Pengembangan Haedar A. Karim serta General Manager Wilayah I PT Nindya Karya (Persero) Okven Ronaldo.

Kegiatan tersebut diselenggarakan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 24 hingga 26 Oktober 2018, dengan agenda hari pertama yakni Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema “Innovation and Latest Technology for Dam Operation and Maintenance” dan dilanjutkan pada hari kedua dengan Seminar Nasional Pembangunan dan Pengelolaan Bendunga. Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Aston Kota Batam, Kepulauan Riau. Sedangkan pada hari ketiga seluruh peserta melakukan Kunjungan ke Proyek bendungan Sei Gong.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menyampaikan, pembangunan Bendungan di Batam akan sangat membantu ketersedian air untuk masyarakat Batam. Kebutuhan air baku di Batam terus meningkat akibat pertambahan penduduk, sementara Pulau Batam merupakan daerah rawan krisis air.

Sementara itu, Menteri Basuki mengatakan pembangunan 49 bendungan baru pada 2015-2019, akan mampu memberikan kontribusi besar dalam pembangunan negara. Selain sebagai sumber air irigasi, air baku, pengendalian banjir dan energi (PLTA), bendungan juga dapat menjadi icon atau landmark kawasan, sehingga mampu membangkitkan destinasi wisata baru dan memicu pertumbuhan ekonomi lokal.