PT Nindya Karya bersinergi dengan PT PLN (Persero) guna mengoptimalkan pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk pembangunan Jembatan di Kalimantan Barat.
Limbah sisa pembakaran berupa Fly ash (abu terbang) yang berasal dari PLTU Bengkayang akan digunakan PT Nindya Karya untuk proyek pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar (MYC) di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan (PLN UPK) Singkawang, Erfan Julianto mengungkapkan, selain diolah menjadi produk turunan seperti paving block dan batako, limbah sisa hasil pembakaran PLTU juga memiliki karakteristik bahan yang kuat sehingga cocok untuk digunakan sebagai timbunan jalan atau road base serta campuran ready mix pada proyek konstruksi.
“Ini merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan oleh PLN dan PT Nindya Karya, dimana kali ini bersinergi untuk membangun negeri, PLN membantu raw material dengan FABA untuk Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar (MYC) Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, sebagai dukungan dalam pengembangan sarana infrastruktur jalan dan jembatan.” tegas Erfan.
Sementara itu, Project Manager Pembangunan Jembatan Sambas Besar, Ega Yogaswara mengungkapkan, bahwa fly ash hasil pembakaran PLTU sudah melalui uji coba laboratorium, yang menyatakan bahwa pemakaian fly ash PLTU memenuhi standar konstruksi. Sisa limbah ini akan digunakan sebagai material substitusi campuran ready mix beton konstruksi sangat dibutuhkan untuk industri konstruksi.