Berita&Kegiatan

BERITA

Siap Beroperasi, Bendungan Logung Lakukan Tahap Pengisian Awal (Impounding)

18 December 2018

Kudus, Menjelang pengoperasian, Proyek Bendungan Logung yang berlokasi di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, Jawa Tengah hari ini laksanakan tahap pengisian awal (impounding) bendungan secara seremonial. (18/12)
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Firmansyah Direktur Produksi dan HSE Nindya Karya, didampingi oleh beberapa pejabat Perusahaan diantaranya Arif Putranto, General Manager Wilayah II PT Nindya Karya.
Acara pengisian awal (impounding) Bendungan Logung dilakukan secara sermonial dengan menekan sirine pengisian air yang dilakukan oleh Hari Suprayogi selaku Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR serta perwakilan dari pemerintah Kabupaten Kudus dan Pemperintah Provinsi Jawa Tengah.
Dibangun pada 2014 silam, pembangunan Bendungan Logung dilakukan selama lima tahun hingga 2018 dengan jangka waktu 1.460 hari kalender. Bendungan ini sendiri merupakan satu dari 65 proyek bendungan Kementerian PUPR yang pengerjaannya dilakukan dengan mekanisme Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Nindya Karya (Persero) dengan PT Hutama Karya (Persero).
Degan tinggi 55 m dan lebar 350 m, Bendungan ini direncanakan akan mampu menampung air sekitar 20,15 juta m3 dengan volume efektif sebesar 13,72 m3. Dengan kapasitas tersebut, Bendungan Logung diproyeksi bermanfaat dalam mendukung pemenuhan kebutuhan air irigasi untuk lahan potensial maksimal 5.296 hektare yang terdiri dari luas irigasi eksisting 2.805 hektare dan irigasi pengembangan 2.491 hektare di wilayah Kabupaten Kudus, serta peningkatan produktivitas tanaman padi.
Tujuan pembangunan Bendungan Logung guna mendukung sektor pertanian ditegaskan kembali oleh Hari Suprayogi di sela-sela sambutannya. “Bendungan ini dibangun untuk mewujudkan kebutuhan pangan dan air nasional” ujarnya.
selain untuk kebutuhan pertanian, Bendungan Logung juga memiliki manfaat di sektor lain seperti mampu memasok air baku untuk wilayah perkotaan sebesar 200 liter per detik, pengendalian bajir serta menjadi Pembakit Tenaga Listrik Mikro Hidro (PLTMH) sebesar 0,50 MW.
 

Berita lain